4 Bahan Makanan Indonesia Yang Hampir Punah

1,616 pembaca

Indonesia punya segudang hasil alam yang melimpah dari Sabang sampai Merauke. Termasuk bidang bahan makanannya. Tapi sayangnya, beberapa bahan makanan terancam punah. Apa saja?

Foodsessive akan mengambil 4 bahan makanan yang akan punah dari bumi Indonesia.

1. Tepung Sagu (Sagu Pati)

tepung sagu

Tepung sagu yang akan punah dari Indonesia via indonetwork.co.id

Bahan makanan ini dihasilkan dari olahan pohon sagu dengan cara mencuci empulur dari batangnya dengan air. Tepung sagu sendiri digunakan sebagai bahan makanan pokok pada daerah Indonesia bagian Timur. Beberapa makanan yang terbuat dari tepung sagu misalnya  bubur (papeda), biskuit (bagea dan kue Bangkit), mie, sup, kerupuk, puding dan roti.

Mengapa tepung sagu hampir punah?

Kebijakan pemerintah yang lebih condong untuk melakukan promosi dan budidaya beras membuat penduduk yang mengkonsumsi tepung sagu berpindah ke beras. Ditambah lagi, ada beberapa daerah, misalnya wilayah Papua, yang pohon sagunya banyak ditebang untuk membuat batas daerah baru tanpa kesadaran untuk menanaminya kembali.

2. Nanas Bogor

nanas Bogor

Nanas Bogor, biarpun manis tapi akan punah via pleisbilongtumi.wordpress.com

Nanas Bogor dikenal akan manisnya. Selain dimakan langsung, Nanas Bogor juga dapat diolah menjadi asinan, buah campuran, bahkan acar. Selain buahnya untuk konsumsi, kulitnya juga dapat digunakan sebagai kompos karena nanas bogor adalah aktivator kompos yang baik.

Mengapa Nanas Bogor hampir punah?

Produksi yang terbatas. Lahan pertanian di Bogor yang semakin habis membuat produksi Nanas Bogor juga semakin berkurang. Alasan lain adalah, ketertarikan generasi muda untuk menjadi petani juga kian berkurang. Hm, mungkin ada yang berminat menjadi petani untuk melestarikan Nanas Bogor?

3. Madu Cingagoler

Madu Cingagoler

Rasa yang unik tidak mampu mecegah Madu Cingagoler dari kepunahan via macingkomunitas.wordpress.com

Lebah madu sangat penting di Kabupaten Lebak. Penduduk setempat secara tradisional memiliki hubungan yang kuat dengan peternak lebah di daerah itu dan percaya bahwa kehadiran nyiruan (sarang lebah) di rumah seseorang adalah tanda bahwa seseorang akan memiliki kemakmuran, kekayaan, dan selaras dengan alam.

Madu Cingagoler berwarna coklat gelap dengan aroma kelapa. Rasanya pun unik karena madu ini dihasilkan dari lebah yang membantu penyerbukan pohon palem dan kelapa.

Mengapa Madu Cingagoler hampir punah?

Alasannya sederhana, pada musim panen, produksi madu ini sangat terbatas. Selain itu perubahan iklim dan cuaca membuat lebah menjadi tidak terlalu produktif.

4. Geblek

Geblek

Kenyal dan nikmat, itulah geblek via resepsehat.com

Geblek adalah makanan tradisional dari daerah Kolunprogo yang terbuat dari singkong. Bentuknya seperti angka delapan dan berwarna putih, dengan konsistensi yang renyah di luar dan seperti jelly di bagian dalam (disebut kinyel-kinyel).

Mengapa Geblek hampir punah?

Geblek dianggap sebagai makanan yang kurang “kekinian” sehingga daya saingnya dengan produk modern dan impor sangat lemah. Selain itu penyebaran geblek di luar Kulonprogo juga sangat jarang.

 

Banyak dari bahan makanan Indonesia yang sebenarnya bisa dilestarikan dengan kesadaran dari kita sendiri. Ayo kita cegah bersama kepunahan kuliner asli Nusantara!

Next Post

Previous Post

© 2024 Foodsessive Blog

Aturan Pakai | Kebijakan Privasi